Ternyata menjadi seorang petani itu tidaklah mudah, desa kalaero yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Minimnya penghasilan petani di Desa Kalaero ini,
Beberapa alasan gagal panen raya di beberapa daerah terjadi akibat proses tanam yang tidak serentak dalam suatu wilayah lahan pertanian. Penanaman padi yang dilakukan secara tidak serentak (bersamaan) memberikan pengaruh pada buruknya hasil panen dalam satu musim tanam.
Pola penanaman serentak menurut kepala desa Kalaero sebenarnya sangat baik, karena dapat meminimalisir serangan hama wereng, juga tikus dan gangguan perusak tanaman padi yang lain. Penanaman padi yang serentak pada satu hamparan wilayah dapat meminimalkan kerusakan karena serangannya tidak terkonsentrasi pada satu lokasi tetapi tersebar sehingga kerusakan rata-rata akan lebih rendah .
Dalam pelaksanaanya, metode penanaman seperti ini masih sulit dijalankan oleh warga di desa tersebut karena terkendala oleh beberapa sebab berikut ini:
1. Iklim / musim yang tidak menentu dimana curah hujan yang rendah menyebabkan pasokan air masih kurang ketersediaanya bagi irigasi.
2. Ketersediaan sumber air membuat dinas pengairan kesulitan dalam membagi pasokan air secara bersamaan.
3. Ketiadaan modal untuk mulai menebar benih dan menggarap sawah karena kebutuhan biaya pokok sehari-sehari semakin melonjak tinggi, sementara hasil panen sebelumnya juga tidak memuaskan. Alhasil mereka kesulitan untuk mengumpulkan modal bercocok tanam.
5. Serbuan beras impor membuat beras lokal menjadi kurang dapat bersaing dengan harga beras impor yang lebih miring.
Itulah beberapa sebab gagalnya panen raya yang diakibatkan tidak serentaknya metode penanaman padi. Dulu kita pernah bangga disebut dengan negara agraris. Tapi sekarang kita lebih banyak import bahan-bahan pokok pertanian mulai beras, kedelai, bawang, hingga cabai.
Dulu saya ingat benar jaman orde baru ada yang namanya klompercapir) merupakan kumpulan para petani yang bersaing menjadi yang terbaik untuk disebut sbg petani teladan sehinggamembuat mereka memiliki kebanggan dan semangat menjadi seorang petani, ada pula penyuluh-penyuluh pertanian yang sering datang ke desa mengadakan pertemuan dengan petani,
Lain dulu lain sekarang, saat ini generasi muda kita sudah mulai enggan bercocok tanam dan lebih memilih pekerjaan yang menurut mereka lebih bergengsi dan terhormat dengan bekerja di pabrik dan di kota-kota besar. Sementara itu kahan-lahan sawah berubah menjadi perumahan, gedung bertingkat, pabrik, dsb. sehingga lahan pertanian semakin sedikit dan sistem irigasi juga tidak sebaik dulu.
Semoga suatu saat pemimpin kita akan kembali memperhatikan masalah pertanian. Sehingga para petani di daerah dapat terus bertahan dari perubahan jaman. Supaya petani kita dapat hidup lebih baik, supaya negara kita tetap bangga disebut sebagai negara agraris, bangga menjadi negara yang memiliki swasembada pangan bahkan bisa mengekspor bahan pangan ke negara lain. bukan sebaliknya suburnya tanah di negeri ini justru disia-siakan dan kitalebih senang mengimport bahan pangan dari negara lain, dimana negara-negara tersebut dulu pernah belajar cara bertani yang baik dan benar pada negara kita.
Form Komentar